PEMBELAJARAN DARING DIMASA PANDEMI

 

DOSEN PEGAMPU:

Dr. Supriyadi, S.T.P.,M.Pd

 

Description: Description: UNIVERSITAS PANCA SAKTI

 

 

DISUSUN OLEH:

Nikita Sebrina 8720317150027

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN EKONOMI

UNIVERSITAS PANCA SAKTI BEKASI

2020/ 2021

 

 

 

 

 


 

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNnya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pembelajaran daring dimasa pandemicini. Makalah ini secara keseluruhan berasal dari beberapa literatur. Makalah ini menjelaskan tentang dampak pembelajarn daring terhadap siswa/siswi dalam makalah ini ada beberapa hal yang berdampak positif maupun negative yang dialami karena masalah pandemic yang di derita oleh setiap Negara , yang harus di kelola oleh pemerintah agar dapat mempertahankan kreadibilitas setiap siswa/siswi di Indonesia. Saya berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dalam penambahan literatur belajar kita.

 

 

 

 

 

 

 

Bekasi, 23 November 2020

 

 

Penulis

NIKITA SEBRINA

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

A.   Latar Belakang

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi sistem pendidikan di seluruh dunia, yang mengarah ke penutupan sekolah, universitas, dan perguruan tinggi. Menurut data UNESCO, lebih dari 1,6 miliar siswa di dunia terdampak pandemi, dan 45 juta di antaranya adalah siswa Indonesia. Dalam kondisi ini nyaris tidak ada kebijakan yang ideal. Tingginya risiko penyebaran COVID-19 telah memaksa pemerintah menutup seluruh akses belajar di sekolah. Kebijakan ini dianggap paling tepat karena telah menempatkan anak-anak di wilayah paling aman (rumah).

Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-19 (coronavirus disease) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari rumah melalui pembelajaran daring. Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun siswa merupakan tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran daring ini memerlukan perangkat pendukung seperti komputer atau laptop, dan alat bantu lain sebagai perantara yang tentu saja harus terhubung dengan koneksi internet.

Menurut perspektif sosiologi. Untuk belajar dirumah sudah tepat dilakukan dalam kondisi seperti saat ini. karena Dalam Ilmu Sosiologi, interaksi antar manusia itu tidak harus bertemu langsung, tidak harus bersentuhan atau bertatap muka langsung. Interaksi bisa melalui teknologi dan media sosial. oleh karena itu, Instansi pendidikan mengalih pertemuan kelasnya dengan pertemuan daring ataupun tugas rumah guna meminimalisir pertemuan satu sama lain disuatu ruangan yang sama dalam jarak yang dekat serta menghindari kerumunan. Persekolahan mengganti pertemuan kelas dengan pemberian tugas rumah kepada murid, pemberian tugas bertujuan agar murid belajar dirumah.

Oleh sebab itu, dalam penulisan makalah ini akan membahas tentang “PEMBELAJARAN DARING DIMASA PANDEMI

B.   Rumusan Masalah

1.    Apa yang dimaskud pembelajaran daring?

2.    Apa saja manfaat dari pembelajaran daring?

3.    Apakah pembelajaran daring itu efektif?

4.    Apa saja kesulitan pembelajaran daring?

 

C.   Tujuan Makalah

1.    Untuk mengetahui apa itu pembelajaran daring

2.    Untuk mengetahui manfaat dari pembelajaran daring

3.    Untuk mengetahui apakah pembelajaran darang itu efektif

4.    Untuk mengetahui kesulitan pembelajaran daring

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Pembelajaran Daring

Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet. Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Sistem pembelajaran melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Google Meet, Edmudo dan Zoom.

a.    Google Classroom

Google Classroom (Ruang Kelas Google) adalah suatu serambi aplikasi pembelajaran campuran secara online yang dapat digunakan secara gratis. Pendidik bisa membuat kelas mereka sendiri dan membagikan kode kelas tersebut atau mengundang para siswanya. Google Classroom ini diperuntukkan untuk membantu semua ruang lingkup pendidikan yang membantu siswa untuk menemukan atau mengatasi kesulitan pembelajaran, membagikan pelajaran dan membuat tugas tanpa harus hadir ke kelas.

Tujuan utama Google Classroom adalah untuk merampingkan proses berbagi file antara guru dan siswa Google Classroom menggabungkan Google Drive untuk pembuatan dan distribusi penugasan, Google Docs, Sheets, Slides untuk penulisan, Gmail untuk komunikasi, dan Google Calendar untuk penjadwalan. Siswa dapat diundang untuk bergabung dengan kelas melalui kode pribadi, atau secara otomatis diimpor dari domain sekolah.

b.    Google Meet

Google Meet adalah produk dari Google yang merupakan layanan komunikasi video yang dikembangkan oleh Google. Aplikasi ini adalah salah satu dari 2 aplikasi yang merupakan versi baru dari versi terdahulunya yaitu Google Hangouts dan Google Chat. Pihak Google sendiri telah menghentikan versi klasik Google Hangouts pada Oktober 2019 silam.

c.    Edmudo

Edmodo merupakan salah satu hasil dari sebuah perkembangan teknologi informasi yang membantu dan menyongsong pendidikan abad 21 yang merupakan sebuah perusahaan yang memberikan layanan media sosial untuk mendukung sistem pembelajaran online bagi para pegiat pendidikan, seperti guru, siswa, mahasiswa, dosen. Di dalam platform Edmodo ini baik pengajar maupun siswanya dapat saling berinteraksi dengan mudah. Tentu hal ini akan mempermudah kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti pemberian tugas, mengerjakan ujian, kuis, dan masih banyak lagi.

d.    Zoom

Zoom adalah Sebuah layanan konferensi video berbasiskan cloud computing. Aplikasi ini mengizinkan kamu untuk bertemu dengan orang lain secara virtual, entah itu dengan panggilan video, suara, atau keduanya. Menariknya, semua percakapan via Zoom bisa direkam untuk dilihat lagi nantinya.

 

B.   Manfaat Pembelajaran Daring

Pandemi Covid-19 yang menerpa seluruh dunia sedikit banyak telah memengaruhi cara manusia beraktivitas. Banyak kegiatan terpaksa di pusatkan di rumah mulai dari bekerja dari rumah hingga belajar dari rumah. Di sisi lain, tahun ajaran baru untuk anak sekolah sudah akan segera dimulai. Namun tanda-tanda kembali ke sekolah di tengah aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) masih nampak abu-abu. Solusi terakhir adalah tetap membiarkan anak belajar secara daring.

Meski terkesan membosankan, ternyata belajar daring dianggap memiliki banyak manfaat. Berikut manfaat pembelajaran daring :

1.    Praktis dan fleksibel

Manfaat belajar daring yang pertama adalah dari segi kepraktisan. Dengan belajar daring, interaksi antara guru dan siswa akan lebih praktis karena tidak harus menempuh perjalanan untuk bertemu. Selain itu, tidak ada ruang kelas sebagai tempat belajar formal. Proses belajar mengajar dapat berlangsung di mana pun selama kondusif dan dapat membantu untuk fokus. Selain itu, tidak diperlukan tambahan-tambahan seperti keharusan “berdandan rapi” atau “tampil formal” sehingga lebih fleksibel. 

2.    Pendekatan yang lebih sesuai

Belajar daring menggunakan pendekatan teknologi yang lebih sesuai pelajar masa kini dibandingkan metode konservatif belajar di kelas. Metode penyampaian yang digunakan di kelas-kelas belajar daring juga umumnya sudah merupakan gabungan formal dan informal.

3.    Pengalaman belajar yang menyenangkan

Belajar daring sudah melepaskan item-item pembelajaran di kelas seperti guru dengan spidol dan papan tulis, serta siswa dengan catatan dan pulpen. Kamu akan mendapatkan pengajaran yang lebih menarik dengan berbagai format media baik itu foto, video atau audio. Semuanya akan memberikan kamu pengalaman belajar yang lebih menyenangkan.

 

 

4.    Lebih personal

Beberapa teknik belajar daring mungkin menggunakan materi-materi yang bersifat satu arah, namun banyak juga yang sudah menyediakan komunikasi dua arah. Beberapa kelas belajar daring benar-benar menghubungkan siswa dan guru dalam satu waktu untuk dapat berinteraksi layaknya di kelas, namun di depan layar. Guru akan secara langsung memberikan materi pembelajaran dan siswa akan dapat secara langsung bertanya dan mendiskusikannya. Dengan cara ini, belajar daring bisa dikatakan lebih personal karena baik guru dan siswa benar-benar melakukan interaksi dua arah dalam satu waktu. 

5.    Hemat waktu dan biaya

Dalam pembelajaran konvensional selama dua jam, misalnya, dibutuhkan waktu setidaknya 3 jam hingga kelas dimulai karena perpindahan ruang. Baik guru dan siswa harus sama-sama menempuh waktu perjalanan untuk mencapai kelas yang digunakan untuk belajar. Selain itu, ada biaya-biaya tambahan seperti pengadaan buku serta fotokopi materi dan sebagainya. Salah satu manfaat lainnya belajar daring adalah memangkas semua pengeluaran tersebut sehingga siswa dan guru hanya perlu terhubung dengan layar dan koneksi internet. 

6.    Mudah didokumentasi

Dengan metode pembelajaran konvensional, siswa perlu mencatat atau untuk membuat salinan materi pelajaran untuk diri mereka. Cara lainnya adalah dengan fotokopi materi, namun cara tersebut akan membutuhkan media kertas sehingga tidak terlalu praktis. Manfaat belajar daring lainnya adalah menggunakan media yang memungkinkan siswa untuk merekam dan menyimpan materi yang diberikan dalam bentuk digital. Sehingga dapat dengan mudah diakses dan dipelajari kembali di kemudian hari. 

7.    Ramah lingkungan

Dengan berkurangnya mobilitas, secara tidak langsung kamu sudah mengurangi polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor. Selain itu, belajar daring tidak memerlukan kertas baik untuk pemberian materi, soal-soal maupun pendataan. Hal tersebut tentu saja memiliki dampak yang positif bagi lingkungan karena mengurangi konsumsi kertas yang dibuat dengan merusak lingkungan serta mengurangi sampah yang dihasilkan dari penggunaannya. 

8.    Alternatif selama social distancing

Wabah covid-19 membuat kita harus membatasi interaksi sosial untuk memutus rantai penyebarannya, termasuk proses belajar mengajar di kelas. Meski demikian, pendidikan tetap harus berlanjut salah satunya dengan memanfaatkan sistem belajar daring. Dengan sistem ini kamu dan gurumu tidak perlu bertemu namun proses belajar mengajar dapat terus berlanjut. 

 

 

 

 

 

 

C.   Pembelajaran Daring Efektif atau Tidak

Penggunaan sistem pembelajaran daring mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri. Kelebihan dari pembelajaran daring yaitu kita dapat belajar secara online tanpa harus datang ke kampus atau sekolah, tentunya kita dapat belajar dimanapun kita berada selain itu kita juga telah mengikuti perkembangan zaman dimana semua telah bergantung dengan teknologi. Keuntungan dari pembelajaran daring yaitu lebih fleksibel, menghemat waktu proses belajar mengajar, mengurangi biaya perjalanan.

Sedangkan kekurangan dari pembelajaran daring yaitu tidak berjalan secara efektif karena banyak faktor yang mempengaruhi berlangsungnya proses pembelajaran tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi terhambatnya pembelajaran tersebut yaitu susah mendapatkan sinyal yang bagus dibeberapa daerah tempat tinggal mereka, mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk membeli kuota internet, dan kurangnya berinteraksi secara langsung atau tatap muka dengan teman dan dosen. Pembelajaran konvensional meski dirasa kuno, tetapi memiliki kelebihan tersendiri.

Jadi pembelajaran daring ini kurang efisien, karena banyak faktor dan kendala yang dialami mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran. Siswa tidak dapat berinteraksi langsung dengan teman dan dosen. Pengalaman saya kuliah menggunakan metode pembelajaran daring banyak teman saya yang mengalami kendala dengan koneksi internet saat kelas kuliah dimulai, belum lagi mereka yang tinggalnya di pedesaan pasti susah mendapatkan sinyal yang bagus, lebih banyak mengeluarkan uang untuk membeli kuota internet, selain itu dosen hanya memberi materi dan tugas tanpa menjelaskan materi tersebut, jadi kita merasa kurang paham pada materi pembelajaran tersebut.

Dibandingkan sistem daring saya lebih menyukai pembelajaran konvensional karena kita langsung berinteraksi dengan teman dan dosen secara langsung. Perjumpaan fisik tetap saja tidak dapat ditinggalkan meskipun kemajuan teknologi vitural dan digital semakin canggih. Meskipun wabah Covid-19 ini akan berlangsung lama, kita harus memikirkan pola dan metode pembelajaran fisik dan sosial yang aman bagi semua orang. Kita semua belum terbiasa dengan metode pembelajaran seperti ini, jadi kita terkejut karena metode pembelajaran daring tidak bisa bejalan secara efisien seperti metode pembelajaran secara konvensional. Tetapi perkembangan teknologi dan digital memiliki peran yang singnifikan yang bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh para akademia untuk menatap hari depan yang lebih cerah, dan tentunya tidak ketinggalan zaman. Ada baiknya jika pembelajaran daring dapat ditinjau lebih jauh lagi oleh instansi-instansi yang bersangkutan agar metode pembelajaran ini lebih efisien ke depannya, baik bagi mahasiswa maupun dosen. Dan pada akhirnya, setiap metode pembelajaran memang terdapat kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

 

D.   kesulitan pembelajaran daring

Pembelajaran sistem Daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Google Meet, Edmudo dan Zoom. Sistem pembelajaran ini mau tidak mau harus tetap dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Sebab, tidak mungkin peserta didik dibiarkan libur panjang hingga coronavirus pergi. Lagi pula, kita tidak tahu kapan corona pergi dari negeri ini.

Ada 3 (tiga) kesulitan yang temukan dalam pembelajaran daring antara lain:

1.    jaringan internet yang lemot.

Sistem pembelajaran Daring dapat berjalan efektif jika jaringan internetnya bagus. Sebaliknya, ketika jaringan internetnya jelek/buruk, maka secara otomatis proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) online pasti terhambat.  Belum lagi ada peserta didik yang membuat alasan yang mengada-ada. Artinya, banyak juga peserta didik yang mengatasnamakan jaringan jelek lalu mengurung niatnya mengikuti kegiatan pembelajaran online. Hal ini sangat mungkin terjadi. Apalagi dosen atau guru-guru tidak dapat mengontrol secara langsung keberadaan mereka di rumah.

2.    kuota internet terbatas.

Orang tua yang terkena dampak Covid -19 pasti akan kesulitan untuk membeli kuota internet. Terutama orang tua yang secara ekonomi tidak memadai. Hal ini perlu dipikirkan secara matang oleh pihak sekolah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kasihan juga orang tua. Mereka sudah terbebani karena di-PHK oleh perusahaan, ditimpal lagi oleh beban keharusan membeli kuota internet.

3.    KBM tidak efektif.

Sistem pembelajaran Daring tentu tidak seefektif pembelajaran di sekolah. Hal ini terjadi karena beberapa faktor. Misalnya pengurangan jam mengajar. Guru-guru yang biasanya mengajar 4 jam di sekolah, terpaksa hanya mengajar selama satu jam. Dampak lanjutnya, peserta didik akan kesulitan memahami materi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat

Dari ketiga kesulitan di atas mesti ada solusinya, baik dari pihak sekolah maupun pemerintah. Ada 2 solusi dalam pembelajaran daring antara lain:

1.    Bantuan pemerintah dan Sekolah.

Terkaitnya dengan orang tua yang kesulitan mendapatkan kuota internet, pemerintah perlu hadir dan bahkan memberikan suntikan dana. Maksudnya, pemerintah tidak hanya membuat regulasi dan kebijakan pembelajaran melalui sistem Daring di setiap sekolah.

Demikian juga Sekolah. Perlu ada bantuan khusus bagi orang tua yang secara ekonomi tidak mampu. Terlebih lagi untuk peserta didik yang orang tuanya terkena dampak corona. Semisal di-PHK oleh perusahaan, tempat di mana mereka mencari nahkah.

2.    perihal KBM yang kurang efektif.

Sekolah dan para staffnya perlu menemukan cara tersendiri agar materi yang dipelajari sebisa mungkin dapat dipahami oleh peserta didik. Tidak harus memaksa peserta didik untuk memami materi pembelajaran secara 100 %, 50-70 % saja sudah cukup. Setidaknya mereka tetap memahami materi yang sedang dipelajari.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-19 (coronavirus disease) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari rumah melalui pembelajaran daring. Tetapi dengan cara pembelajaran seperti ini sangat merugikan terhadap siswa maupun orang tua siswa dimana dengan cara pembelajaran daring tersebut membuat siswa kurang memiliki kepercayaan diri yang tinggi dimana kurangnya sosialisasi terhadap lingkungan hal terutama dirasakan oleh siswa/siswi baru dimana ia belum memiliki teman untuk berkolaborasi untuk mengikuti pelajaran tersebut dan dampak lainnya dimana seorang guru tidak mengetahui apakah pekerjaan yang diberikan guru adalah hasil murid tersebut yang membuat pengetahuan terhadap siswa/siswi kurang menghempuni. Dan dampak lainnya yaitu biaya yang harus di keluarkan lebih oleh orang tua murid dimana orang tua murid wajib membeli hp yang cangggih untuk mengakses sekolah daring tersebut dan juga biaya hariannya untuk kouta internet .

Dalam hal ini pemerintah harus memutar otak kembali untuk menyelamatkan pendidikan di Indonesia , memang pada saat ini pemerintah telah membantu siswa/siswi untuk kouta internert yang bekerja sama dengan perusahaan BUMN yaitu PT.Telkomsel, tetapi tetap saja hal ini masih kurang untuk membantu pendidikan di Indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/penerapan-sistem-pembelajaran-daring-dan-luring-di-tengah-pandemi-covid-19/

https://suneducationgroup.com/app/sun-media-app/news-app/manfaat-online-learning/

https://mahasiswaindonesia.id/pembelajaran-daring-atau-e-learning-efektif-atau-tidak/

https://www.kompasiana.com/suhermanagustinus4195/5f075543097f36162a25bc02/3-kesulitan-darin-dan-luring-dan-solusinya?page=all#section1

Komentar